Monday, November 14, 2011

Politik Luar Negeri AS Pascarevolusi Arab


Seperti sudah diprediksi, perkembangan realitas politik di Arab dan perubahan konstelasi status quo pascarevolusi memaksa Pemerintah AS untuk mengubah strategi politik luar negerinya, setidaknya dalam jangka pendek. AS biasanya haus darah dan naik pitam soal isu-isu keamanan strategis di Timur Tengah. Namun, dalam isu nuklir Iran, misalnya, AS kini tidak mau mengambil opsi serangan militer seperti yang diinginkan oleh ‘watch dog’ AS di kawasan yang bernama Israel. Pengaruh revolusi Arab terhadap perubahan strategi politik AS di Timur Tengah cukup kentara dalam kasus Iran dimana AS menghadapi posisi dilematis yang sangat besar.

Monday, November 7, 2011

Pamor Islam Politik Pasca Revolusi Arab


Oleh Fahmi Salim, MA.

Aksi protes jalanan rakyat Arab terhadap kediktatoran para pemimpinnya pada ‘musim semi’ lalu telah sukses menumbangkan tokoh-tokoh politisi gaek seperti Zinel Abidin ben Ali, Hosni Mobarak, dan Kolonel Moammar Qaddafy. Nasib tragis menimpa Ben Ali yang kini dalam suaka politik di Arab Saudi. Hosni Mobarak pun telah jadi pesakitan karena tuduhan korupsi dan pelanggaran HAM selama aksi protes berlangsung. Nasib Qaddafy lebih tragis, ia ditangkap dan ditembak mati oleh rakyatnya sendiri di Sirte, kota kelahirannya.

Sunday, November 6, 2011

Islam and Secularism by Prof. Syed Mohammad Naquib Al-Attas


Reviewed by Fahmi Salim, MA.

Buku yang ditulis oleh cendekiawan besar Melayu kelahiran Bogor tahun 1931, yang juga cucu dari seorang sufi Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas yang dimakamkan di komplek Kramat Empang Bogor, adalah karya ilmiah terbaik yang saya baca dan resapi hingga saat ini. Pertama kali terbit tahun 1978, saat itu umat Islam di kawasan Melayu-Indonesia belum menganggap karya itu penting. Namun kini setelah lewat satu dasawarsa abad ke-21, ketika umat Islam digempur oleh gelombang dan arus liberalisasi studi Islam dan Al-Qur'an secara khusus, buku ini seakan menjadi oase intelektual dan dirasakan urgensinya untuk membendung arus liberalisme.

Saturday, November 5, 2011

“Bedah Buku Al Attas di IAIN Surabaya”



Sabtu, 05 November 2011
OLeh: Dr Adian Husaini

PADA hari Selasa (2 November 2011), saya bersama Dr Hamid Fahmy Zarkasyi diundang untuk membahas buku terbaru Prof. Dr. Muhammad Naquib al-Attas di Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya. Buku yang berjudul Historical Fact and Fiction terbitan Universiti Teknologi Malaysia tersebut, baru saja diluncurkan pada 9 September 2011. Atas jasa baik dari Prof Wan Mohd Nor, buku itu saya terima pada awal September. Secara khusus, Jurnal Islamia-Republika edisi 20 Oktober sudah membahas buku ini.
Al-Attas, misalnya, memperjelas kembali gambaran bagaimana keberhasilan para pendakwah Islam (digunakan istilah “misionaris Islam”) dalam mengangkat dan mengislamkan bahasa Melayu, sehingga berhasil menjadi bahasa persatuan di wilayah Nusantara.
 
Acara di IAIN Surabaya itu diselenggarakan oleh Institut Pemikiran dan Peradaban Islam Surabaya dan Pusat Pengembangan Intelektual Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, di Gedung Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2 November 2011. Acara dimoderatori oleh seorang kyai muda dari Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jatim, yang juga mahasiswa S-2 di IAIN Sunan Ampel. Memberikan sambutan atas nama Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel diwakili Masdar Hilmy, Ph.D., salah satu Assisten Direktur-nya.
 

KHUTBAH IDUL ADHA 1432 H


SPIRIT PENGORBANAN NABI IBRAHIM UNTUK RESTORASI PERADABAN BANGSA
OLEH H. FAHMI SALIM, MA.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر (9مرات) لا إله إلا الله والله أكبر ، الله أكبر ولله الحمد ، . الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، أدى الأمانة وبلغ الرسالة ، ونصح الأمة ، وجاهد في الله حق جهاده ، وتركنا على المحجة البيضاء ، ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك ، اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين وبعد ، فيا أيها المسلمون، أصيكم وإياي بتقوى الله وطاعته في كل وقت لعلكم تفلحون. قال تعالى : { يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون}. آل عمران 102.

Allahu Akbar 3x wa Lillahi al-Hamdu, jama’ah rahimakumullah..!
Di pagi hari yang dimuliakan dan disaksikan oleh Allah dan para malaikat-Nya ini, kita seluruh umat Islam bergembira dan bersyukur serta melantunkan takbir, tahmid dan tahlil bersama-sama dengan para jamaah haji tamu-tamu Allah (dhuyufu ar-Rahman) di tanah suci. Kita semua bersama mereka mengharap ridho dan karunia Allah agar dapat meneladani Khalilullah, Nabi Ibrahim ‘alayhissalam beserta keluarganya, yang telah membuktikan kesungguhan hati (mujahadah) bahwa mentaati dan mencintai Allah ta’ala dan semua perintah-Nya adalah diatas segala-galanya yang bersifat duniawi dan berujung kefanaan.

Selanjutnya baca disini 

Friday, November 4, 2011

PESAN UNIVERSAL KHUTBAH WADA’



Oleh Ust. Fahmi Salim, MA.

Tepat 1422 tahun silam, hari Jumat, setelah Ashar, di padang Arafah, tanggal 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriah, Rasul Muhammad SAW menyampaikan dekrit monumental yang disaksikan seratus ribuan muslim yang memenuhi padang Arafah sejauh mata memandang dari berbagai arah. Itulah kemenangan sempurna dari Allah SWT setelah beliau berjuang hampir 23 tahun mendakwahkan Islam, yang menjadi bukti kebenaran firman Allah, “Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)” (Al-Mu’min: 51)

Berkurbanlah Setulus Hati dari Harta yang Terbaik


Ayat dan Hadis Pilihan

Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Qur’an, Surah Al-Hajj: 36-37)